Oleh FATIMIA AZZAHRA
Namaku Siska aku sering di panggil Ika,umurku 13 tahun,akusekolah di SHEAL
18,sekarang aku duduk di bangku 7C. Dulu, aku anak yang pendiam,ramah,dan kutubuku, aku mengikuti
KIR Kelompok Ilmiah Remaja) ,semenjak aku mengikuti KIR, aku belajar membuat cerpen,
aku mengalami 5 kali kegagalandan 1 kali keberhasilan, aku merasa senang sekali.
Keesokkan harinya aku memberi tau sahabatku ,namanya Vita,Vita sahabat baikku, teman curhatku, ahabat yang selalu mendukungku. “Vita, akhirnya aku berhasil membuat cerpen” kataku. Vita hanya tersenyum bahagia. Kami berdua pergi kekantin bersama, saat di
kantin, aku bertemu dengan anak kelas 7E. Aku tersenyum di hadapannya, ia sepeperti angkuh bagiku, aku hanya mendiamkannya. Ketika aku seleesaim akan dan minum,tiba-tiba bel masuk berbunyi, dan aku langsung masuk kedalam kelas.
Hari terus berlalu,dan pada hari itu adalah hari Jum’at. Ketika aku masuk kedalam ruangan untuk belajar KIR, Tiba-tiba, aku melihat ada murid baru. “Hai” kataku kepada anak baru itu,dia hany atersenyum kepadaku.
Waktu terus berlalu, saat itu, Pak Hadi sedang menerangkan pelajaran,aku terus mendengarkan kata-kata Pak Hadi, tapi, ada keraguan di dalam hatiku, “apakah dia bias membuatcerpen?,jika bisa, maka aku akan terkalahkan,”
batinku. Pada saat itu, timbullah kecemburuan di dalam hatiku.
Hari itu adalah hari Sabtu, saat itu di sekolahanku mengadakan kegiatan Persami (Perkemahan Sabtu dan Minggu), saat itu kamarku bersebelahan dengan anak baru itu, Pada waktu itu, aku sempat berkenalan dengan anak itu, “ Hai, nama kamu siapa?” kataku,
”Namaku Sekar” kata anak baru itu, “Owh…” kataku.
Hari terus berlalu, pada saat itu kecemburuanku kepada anak itu semangkin besar, aku selalu cemburu kepada anak itu, karena, Pak Hadi selalu menyanjungnya,
“Ihh…. Kenapasih anak itu harus mengikuti kegiatan KIR??? Dan lagi pula, kenapasih
Pak Hadi menyanjungnya di
hadapanku???” batinku sambil marah di hati. Saat itu aku berada di kantin. Kringgg…..kringg…. kringg… bel masuk berbunyi,aku segera masuk kedalam kelas, saat di
kelas, aku terus saja memikirkan anak itu, “Siska, mengapa kamu melamun saja??” ujar guruku, aku terdiam ketakutan, Ibu guru kembali menjelaskan pelajaran.
Waktuterusberlalu,
saatituwaktunyapulangkerumah, akudan Vita pulangbersama,
“Kamu kenapa Ika?” Tanya Vita
“ Aku tidak kenaapa – keenapa kok” kataku sambil tersenyum, “Vit, kamu kenal ga sama anak kelas 7 C yang
namanya Sekar?” Tanya
ku“kenal, memangnya ada apa?” Tanya Vita
“dia pintar atau tidak?” Tanya ku “dia pintar sekali, buktinya,
setia pulanagn nilainya selalu di atas 80” katanya “wah, pintar sekali, kalo gitu, aku tidak boleh kalahnih” kataku
“iyaIka, kamu harus bisa” katanya sambil mendukungku dengan suara sedikit keras,
Aku hanya tersenyum dan mengatakan“ terima kasih Vit, kamu sahabat sejatiku”
“sama – sama “ katanya sambil tersenyum bahagia.
Tidak terasa, ternyata, rumah kami sudah dekat. Setiba aku di rumah, ,
“ Ma, tadikan ada teman
Ika,dia juga bias membuat cerpen, malah kata Pak Hadi cerpen dia yang paling
bagus, Ika takut Ma, kalau dia bisa menandingi Ika” kataku sambil mengeluh dan ketakutan,
“ ya sudah, itu tandanyaa Ika harus lebih giat laagi belajarnya” ujar Mamaku,
“Baik, Ma” kataku,
Sejak saat itu, aku terus berusaha, ketika ada waktu kosong, aku menggunakaannya untuk belajar.
Keesokkan harinya, Vita bertanya kepadaku,
“Ika tumben sekali kamu dating lebih awal, emangnya ada apa nih?” Tanya Vita,
“Iya nihVit, aku lagi mau belajar yang giat gitu” kat aku sambil tersenyum sedikit,
Ketika
kami sedang asik-asikn yang obrol, dan aku sambil membuat cerpen, tiba-tiba bel masuk berbunyi, Kringg…
kringg…. Kringg…., murid-murid langsung masuk kekelasnya masing – masing.
Waktu sangat cepat berlalu, setiap pada jam kosong, ku buat cerpen, pada cerpen kali ini,
sudah 10 kali gagal, rasanya aku ingin menyerah, tapi hatiku berkehendak yang lain “Ayo Ika, kamu pasti bisa, kamu tidak boleh menyerah begitusaja, kamu harus semangat” batinku, sambil menyemangatkan diri, pada akhirnya aku tetap terus berusaha untuk membuatnya, aku terus mencoba, dan akhirnya aku berhasil 1 kali, tetapi aku tidak ingin memberi tau kepada Pak Hadi, karena menurutku cerpenku yang ini masih belum sempurna.
Saat itu sedang istirahat, aku kekantin hanya membeli batagor dan air, setelah selesai, aku langssung membuat cerpen kembali,
Ika,Ika, tidak sedang istirahat atau sedang ada waktu kosong, kamu tetap saja membuat cerpen, apa tidak capek??” Tanya salah satu temanku,
“Yang namanya belajar pasti capek, tapi kana da hasilnya yang bagus” kataku,
“Memangnya cerpen itu untuk apa sih??” Tanya salah satu temanku,
“ Untuk menambah ilmu yang luas saja” kataku,
“Ya sudah, kalog itu, yang semangatya” kat salah satu temanku, sambil mendukungku,
Aku hanya teersenyum saja.
Kringg…..
kringg… Kringg, bel masuk berbunyi, aku menunda cerpenku, Pak Narto guru Bahaasa
Indonesia masuk kekelas, kami semuadi
suruh untuk membuat cerpen oleh Pak Narto, karena latihan ini tidak selesai, jadinya latihan ini di jadikan pr, dan di kumpulkan minggu depan.
Hari terus berlalu, pada hari itu hari Jum’at, sebelumnya aku memberikan pr yang di berikan
Pak Narto,
“Gimana Pak?, sudah betul apa belum Pak?”Tanyaku,
“Wah, ini mah sudah bagus sekali” jawab Pak Hadi,
Aku merasa senang sekali, dan masalah cerpen yang sudah berhari – hari kubuat, akumasihragu, antara aku kasih atau tidak, tapi pada akhirnya aku memberikannya kepada Pak Hadi,
“Pak, inihasilcerpen yang sudahakubuatselamaberhari
– hari” katakusambilgugup,
Pak
Hadimembacanya,danakuliatmuka Pak Hadiberubah,
“ BagussekaliSiska, kamuseperti KKPK ( Kecil
– Kecil Punya Karya )” Ujar Pak
Hadi.
Ketika anak baru itu melihat dan membacanya, ia terkejut dan memberikan aku selamat,
“Ika selamat ya, atas keberhasilnmu, aku minta maaf, sebelumnya aku merasa sombong kepadamu” ujar Sekar
“Aku juga minta maaf, sebelumnya aku selalu cemburu kepada mu” kataku.
“Ika, kamu tidak
boleh berburuk sangka kepada yang lain, dan kamu Sekar, kamu juga tidak boleh
sombong kepada orang lain, kalian berdua paham?” ujar Pak Hadi
“kami paham pak,”
kata kami serentak,
“Pak Hadi, aku juga
mau minta maaf” kataku sambil gugup
“memangnya ada apa
?” kata Pak Hadi sambil kebingungan,
“aku telah berburuk sangka kepada Bapak” kataku
“tidak apa-apa”
katanya sambil tersenyum.
Akhirnya kami
memulai palajaran kami, kami berdua saling bertukar pendapat, sedangkan Pak
Hadi membuka situs web, Tiba-tiba,
“Ika, Sekar” kata
Pak Hadi sambil berteriak sedikit halus
“ada apa Pak?” tanya
kami berdua,
“Kalian berdua akan
menghadapi lomba membuat cerpen pada tanggal 25 Juli” ujar Pka Hadi,
“ baik, pak “ ujar
kami berdua.
Kami berdua kembali
menulis, tugas dari Pak Hadi,
“ Sekar, ayo kita
saling berjuang untuk mendapatkan hasil yang baik” kataku sambil memberi
semangat,
“ayo” katanya sambil
bersemangat sekali,
Kami berdua saling
mengoreksi hasil kami berdua,
“Sekar, ini kamu
masih ada yang kurang” kataku
“oh iya, kamu juga
nih dalam penulisan kamu” katanya
Aku hanya tersenyum
mendengarnya.
Hari terus berlalu, pada hari itu
tanggal 25 Juli, kami berdua saling mempersiapkan diri untuk perlombaan,
“Ayo Sekar, kita harus bisa, kita harus memenangkan pertandingan ini.”
Kataku dengan penuh semangat,
“ayo, kamu juga” katanya sambil penuh bersemangat.
“anak-anak, kalian berdua pasti bisa, bapak yakin atas tekad kalian berdua”
ujar Pak Hadi sambil menyemangatkan kami,
“Ika, kamu pasti bisa” ujar Vita,
“ terima kasih Vit” kataku
“Ika, sebelum kamu lomba, kamu harus membaca do’a dulu, supaya kamu bisa,
dan kamu harus percaya kepada dirimu sendiri, bahwa kamu bisa” ujar mamaku
“baik ma, Ika akan berusaha, agar mama senang” kataku sambil tersenyum
Sebelum aku memulainya, aku ingat pesan dari mama ku, aku berdo’a agar aku
menjadi pemenagnya.
Waktu terus berlalu, pada
saat itu, aku telah selesai, dan para peserta yang lainnya juga telah selesai,
“Baik lah, untuk pengumuman pemenang akan di beri tahukan pada hari esok,”
kata salah satu panitia lomba, para peserta bubar dari lapangan tersebut.
“aduh, aku tidak sabar deh untuk mengetahui hasilnya pada esok hari, ma”
kataku dengan penuh kepercayaan diri,
“mama berharap kamu menjadi pemenangnya” kata mamaku dengan senyuman penuh
bahagia,
Hari terus berlalu, pada hari
itu adalah hari pengumuman pemenang, untung saja aku tidak terlmbat,
“ Juara pertama adalah Rinanda dari SMPN duren jatuh, Juara ke dua adalah
Siska dari SMP SHEAL 18, Juara ke tiga adalah Sekar dari SMP SHEAL 18, Selamat
kepada para pemenang” kata salah satu panitia lomba,
Aku merasa senang sekali, aku langsung naik ke atas panggug untuk mengambil
pialaku,
“selamat ya Ika, kamu jadi juara” ujar Sekar
“kamu juga” kataku dengan penuh ke bahagiaan
“selamat ya kepada murid-murid bapak yang menjadi pemenang” ujar Pak Hadi,
Akhirnya aku dan
Siska menjadi teman yang akrab, selalu bertukar pikiran,dan kami berdua selalu
bahagia.....
Kawan-kawan pesan dariku, jangan pernah berburuk sangka kepada teman yang
belum kita ketahui sikap pribadinya, lalu jangan pernah merasa cemburu, dan
jangan pernah kita merasa sombong kepada teman kita
Sudah dulu ya, cerpen dariku, sampai jumpa lagi, dada!!!!!
TAMAT