Langsung ke konten utama

"Sampah" Caver Karya Imiah 2015



KARYA ILMIAH
TENTANG SAMPAH


Disusun Oleh
Yelli Fitri (8.7)
Fadhilatun Nissa Asholihah (8.3)

2015
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
…………………………………………………………………………………………
i
Daftar Isi
…………………………………………………………………………………………
ii
BAB 1. PENDAHULUAN
…………………………………………………………………………………………
1
1.1                   Pengertian Sampah
…………………………………………………………………………………………
1
        1.2  Identifikasi Masalah
…………………………………………………………………………………………
1
        1.3  Rumus Masalah
…………………………………………………………………………………………
2
        1.4 Tujuan Penelitian
…………………………………………………………………………………………
2
        1.5 Manfaat Penelitian
…………………………………………………………………………………………
2
BAB 2. PEMBAHASAN
…………………………………………………………………………………………
3
2.1                   Pengertian Sampah
…………………………………………………………………………………………
3
        2.2  Jenis-jenis Sampah
…………………………………………………………………………………………
4
2.3                   Prinsip Pengolahan Sampah 

…………………………………………………………………………………………
7
        2.4 Pengolahan Sampah
…………………………………………………………………………………………
8
2.5                   Cara pengolahan sampah

…………………………………………………………………………………………
11
BAB 3. PENUTUP
…………………………………………………………………………………………
13
         3.1 Kesimpulan
…………………………………………………………………………………………
13
         3.2 Saran
…………………………………………………………………………………………
13
DAFTAR PUSTAKA
…………………………………………………………………………………………
15
LAMPIRAN
…………………………………………………………………………………………
16






















KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan rahmat-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah ini yang berjudul “ PENGOLAHAN SAMPAH”. Karya ilmiah ini disusun sebagai salah satu tugas kegiatan ekstrakulikuler KIR SMP Islam Al-Hikmah Jakarta Selatan.
Aktifitas manusia dalam memanfaatkan alam selalu meninggalkan sisa yang dianggapnya sudah tidak berguna lagi sehingga diperlakukannya sebagai barang buangan yang disebut sampah. Sampah secara sederhana diartikan sebagai sampah organik dan anorganik yang dibuang oleh masyarakat dari berbagai lokasi di suatu daerah. Sumber sampah umumnya berasal dari perumahan dan pasar. Pengelolaan sampah diantaranya dapat dimanfaatkan menjadi pupuk cair organik yang didalamnya terkandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman, perbaikan struktur tanah dan zat yang dapat mengurangi bakteri yang merugikan dalam tanah. Pupuk organik biasanya tidak meninggalkan residu / sisa dalam tanaman sehingga hasil tanaman akan aman bila dikonsumsi.    Dalam penyusunan karya ilmiah,ini kami telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan kami. Namun sebagai manusia biasakami tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan baik dari segi tekhnik penulisan maupun tata bahasa. Tetapi walaupun demikian kami berusaha sebisa mungkin menyelesaikan karya ilmiah meskipun tersusun sangat sederhana.
Demikian semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca khususnya siswa Islam Al-Hikamah Jakarta pada umumnya. Kami mengharapkan saran dari berbagai pihak yang bersifatnya membangun agar kami terbiasa dalam penulisan yang jauh lebih baik dari saat ini.
                                                                                                                                                              
                                                                                                                                                              Penulis


BAB I
PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang Masalah
Kebersihan pangkal kesehatan, kata-kata ini sudah tidak asing bagi kita. Di suatu lingkungan sekolah seringkali mengalami permaslahan tentang kebersihan, misalnya di sekolah Al-Hikmah Jakarta tempat kita mencari ilmu pengetahuan. Hal ini disebabkan oleh para siswa yang membuang sampah sembarangan setelah jajan di kantin hampir disemua sudut sekolahan penuh dengan sampah. Sampah merupakan masalah yang dihadapi hampir semua sekolah di Indonesia. Tidak hanya sekolah-sekolah yang berlabel Islam,sekolah yang kristenpun sampah menjadi permasalahan. Rata-rata setiap harinya Jakarta menghasilkan puluhan ton sampah, sampah ini kebanyakan berhasal dari limbah rumah tangga. Sampah-sampah itu diangkut oleh truk-truk khusus dan dibuang atau ditumpuk begitu saja ditempat yang sudah disediakan tanpa diapa-apakan lagi. Dari hari ke hari sampah it uterus menumpuk dan terjadilah bukit sampah seperti yang sering kita lihat. Sampah yang menumpuk itu, sudah tentu akan mengganggu penduduk di sekitarnya. Selain baunya yang tidak sedap, sampah sering dihinggapi lalat. Dan juga dapat mendatangkan wabah penyakit. Walaupun terbukti sampah itu dapat merugikan, tetapi ada sisi manfaatnya. Hal ini karena selain mendatangkan bencana bagi masyarakat, sampah juga dapat diubah menjadi barang yang bermanfaat. Kemanfaatan sampah ini tidak terlepas dari penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menanganinya.

1.2     Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat di Identifikasikan masalah sebagai berikut:
1.  Bagaimana cara mengatasi sampah di sekitar kita?
2.  Bagaimana cara mengelola sampah tersebut?
3.  Bagaimana agar sampah tersebut dapat di manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari?
1.3     Rumusan Masalah
Dari identifikasi masalah diatas, dirumuskan suatu masalah yang akan dibahas dalam karya ilmiah ini yaitu:
Bagaimana cara penanggulangan sampah di sekitar kita serta cara pengelolaan sampah tersebut agar dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
1.4     Tujuan Penelitian
Tujuan penelitianmerupakan hal yang hendak di capai dalam pedoman untuk melakukan suatu kegiatan yang telah di rumuskan. Adapun tujuan di adakannya penelitian ini adalah:
1.  Untuk meningkatkan kesadaran kita untuk tidak membuang sampah sembarangan.
2.  Untuk memberikan pengarahan bahwa membuang sampah pada tempatnya itu sangat penting.
3.  Untuk mengetahui pengaruh sampah dalam kehidupan sehari-hari.
4.  Untuk mengetahui jenis-jenis sampah.
5.  Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang sampah.
6.  Untuk mengetahui cara mengolah sampah.
7.  Mencoba menganalisis dan memecahkan masalah tentang sampah.
1.5     Manfaat Penelitian
1.  Penelitian ini dapat membuka wawasan kita tentang kondisi lingkungan di sekitar kita.
2.  Menambah pengetahuan bagi peneliti dan pembaca serta memperkenalkan manfaat pengolahan sampah.
3.  Hasil penelitian ini di harapkan menjadi sumbangan bagi siswa mengenai latar belakang pengolahan sampah.



BAB II
PEMBAHASAN
1.  Pengertian Sampah
Sampah adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola dengan prosedur yang benar. Menurut kamus istilah lingkungan, sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak atau bercatat dalam pembikinan manufaktur atau materi berkelebihan atau di tolak atau buangan. Menurut bapak Dr.Tandjung.Ms.c, sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau pemakai semula. Penumpukan sampah disebabkan oleh beberapa factor, diantaranya adalah volume sampah yang sangat besar sehingga melebihi kapasitas daya tamping tempat pembuangan sampah akhir (TPA), pengelolaan sampah dirasakan tidak memberikan dampak positif kepada lingkungan, dan kurangnya dukungan kebijakan dari pemerintah, terutama dalam memanfaatkan produk sampingan dari sampah yang menyebabkan tertumpuknya produk tersebut di tempat pembuangan akhir (TPA).
Permasalahan sampah merupakan hal yang krusial. Bahkan, dapat diartikan sebagai masalah kultural karena dampaknya mengenai berbagai sisi kehidupan, terutama di kota besar. Berdasarkan perkiraan,volume sampah yang di hasilkan oleh manusia rata-rata sekitar 0,5 kg/perkapita/hari,sehingga untuk kota besar seperti Jakarta yang memiliki penduduk sekitar 10 juta orang menghasilkan sampah sekitar 5000 ton/hari. Bila tidak cepat ditangani secara benar, maka kota-kota besar tersebut akan tenggelam dalam timbunan sampah berbarengan dengan segala dampak negatif yang ditimbulkannya seperti pencemaran air, udara, tanah, dan sumber penyakit.  Pada pengolahan sampah tidak ada teknologi tanpa meninggalkan sisa.
Oleh sebab itu, pengolahan sampah membutuhkan lahan sebagai tempat pembuangan akhir (TPA). Sampah sebagai barang yang memiliki nilai tidak seharusnya diperlakukan sebagai barang yang menjijikan, melainkan harus dapat dimanfaatkan sebagai bahan mentah atau bahan yang berguna lainnya. Pengolahan sampah harus dilakukan dengan efisien dan efektif, yaitu sedekat mungkin dengan sumbernya, seperti RT/RW, sekolah, rumah tangga sehingga jumlah sampah dapat dikurangi. Pengelolaan sampah diantaranya dapat dimanfaatkan menjadi pupuk cair organik yang didalamnya terkandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman, perbaikan struktur tanah dan zat yang dapat mengurangi bakteri yang merugikan dalam tanah. Pupuk organik biasanya tidak meninggalkan residu / sisa dalam tanaman sehingga hasil tanaman akan aman bila dikonsumsi.
2.  Jenis-Jenis Sampah
a.  Berdasarkan Sumbernya
1.  Sampah alam
Sampah yang diprodusi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang alami, seperti halnya daun-daunan yang kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah misalnya daun-daun di lingkungan pemukiman.
2.  Sampah manusia
Sampah manusia adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat digunakan vector (sarana perkembangan) penyakit yang disebabkan virus dan bakteri. Salah satu perkembangan utama pada dialektika manusia adalah pengurangan penularan penyakit melalui sampah manusia dengan dengan cara hidup yang higenis dan sanitasi. Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing). Sampah manusia dapat dikurangi dan dipakai uang misalnya melalui system urinoir tanpa air.

3.  Sampah konsumsi
Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh manusia sebagai pengguna barang, dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah. Ini adalah sampah yang umum dipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah kategori inipun masih jauh lebih kecil dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industry.
b. Berdasarkan sifatnya
1.  Sampah organic (degradable)
Sampah organic, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos.
2.  Sampah Anorganik (undegradable)
Sampah anorganik, yaitu yang tidak mudah membusuk seperti plastic wadah pembungkus makanan, kertas, plastic mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk lainnya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastic wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas Koran, HVS, maupun karton.
c.  Berdasarkan bentuknya
1.   Sampah Padat
       Sampah adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan lagi dan dibuang. Menurut bentuknya sampah dapat dibagi sebagai: Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik Merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari peralatan rumah tangga, potongan-potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan sebagainya. Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka dapat dibagi lagi menjadi:
·    Biodegradable, yaitu sampah yang diuraikan secara sempurna oleh proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti sampah dapur, sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan perkebunan.
·    Non- Biodegradable: yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi, kegiatan ini dapat dibagi menjadi :
a.  Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali karena nilai secara ekonomi seperti plastic, kertas, pakaian, dan lain-lain.
b.  Non-recyclable;sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat dioleh atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon paper, thermo coal dan lain-lain.
2.  Sampah cair
Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah. Adapun ciri sampah cair ini yakni berupa:
a.  Limbah hitam, sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandung pathogen yang sangat berbahaya.
b.  Limbah rumah tangga, sampah cair yang dihasilkan dari dapur kamar mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung pathogen.
   Sampah dapat berada pada setiap fase materi, yakni padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi, dan emisi biasa dikaitkan dengan polusi. Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar dating dari aktivitas industry (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industry akan menjadi sampah pada suatu waktu dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi. Untuk mencegah cair pabrik tidak membuang limbah sembarang misalnya membuang ke selokan.
3.   Prinsip Pengolahan Sampah
Berikut adalah prinsip-prinsip yang bisa diterapkan dalam pengolahan sampah. Prinsip-prinsip ini dikenal dengan nama 4 M, yaitu:
a.  Mengurangi (reduce)
Sebisa mungkin meminimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.
b.  Menggunakan kembali (Reuse)
Sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang sekali pakai, buang (disposable).
c.  Mendaur ulang (Recycle)
Sebisa mungkin barang-barang yang sudah tidak berguna didaur ulang lagi. Tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak industry tidak resmi (informal) dan industry rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.
d.  Mengganti (Replace)
e.  Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang yang bisa dipakai seklai dengan barang yang lebih tahan lama.




4.   Pengolahan Sampah
   Untuk menangani permasalahan sampah secara menyeluruh perlu dilakukan alternative-alternatif pengelolaan. Landfil [1]bukan merupakan alternative yang sesuai, karena landfil tidak berkelanjutan dan menimbulkan masalah lingkungan. Malahan alternative-alternatif tersebut harus bisa menangani semua permasalahan pembuangan sampah dengan cara mendaur ulang semua limbah yang dibuang kembali ke ekonomi masyarakat atau alam, sehingga dapat mengurangi tekanan terhadap sumber daya alam. Untuk mencapai hal tersebut ada tiga asumsi dalam pengelolaan sampah yang harus diganti dengan tiga prinsip-prinsip bari. Daripada mengasumsikan bahwa masyarakat akan menghasilkan jumlah sampah yang terus meningkat, minimalisasi sampah harus dijadikan prioritas utama.
   Sampah yang dibuang harus dipilah, sehingga tiap bagian dapat dikomposkan atau didaur-ulang secara optimal, daripada dibuang ke sistem pembuangan limbah yang tercampur seperti yang ada saat ini. Dan industri-industri harus mendesain ulang produk-produk mereka untuk memudahkan proses daur-ulang produk tersebut.
  Prinsip ini berlaku untuk semua jenis dan alur sampah. Pembuangan sampah yang tercampur merusak dan mengurangi nilai dari material yang mungkin masih bisa dimanfaatkan lagi. Bahan-bahan organik dapat mengkontaminasi/ mencemari bahan-bahan yang mungkin masih bisa di daur-ulang dan racun dapat menghancurkan kegunaan dari keduanya. Sebagai tambahan, suatu porsi peningkatan alur limbah yang berasal dari produk-produk sintetis dan produk-produk yang tidak dirancang untuk mudah didaur-ulang; perlu dirancang ulang agar sesuai dengan sistem daur-ulang atau tahapan penghapusan penggunaan. Program-program sampah kota harus disesuaikan dengan kondisi setempat agar berhasil, dan tidak mungkin dibuat sama dengan kota lainnya. Terutama program-program di negara-negara berkembang seharusnya tidak begitu saja mengikuti pola program yang telah berhasil dilakukan di negara-negara maju, mengingat perbedaan kondisi-kondisi fisik, ekonomi, hukum dan budaya. Khususnya sektor informal (tukang sampah atau pemulung) merupakan suatu komponen penting dalam sistem penanganan sampah yang ada saat ini, dan peningkatan kinerja mereka harus menjadi komponen utama dalam sistem penanganan sampah di negara berkembang. Salah satu contoh sukses adalah zabbaleen di Kairo, yang telah berhasil membuat suatu sistem pengumpulan dan daur-ulang sampah yang mampu mengubah/memanfaatkan 85 persen sampah yang terkumpul dan mempekerjakan 40,000 orang. Secara umum, di negara Utara atau di negara Selatan, sistem untuk penanganan sampah organik merupakan komponen-komponen terpenting dari suatu sistem penanganan sampah kota. Sampah-sampah organik seharusnya dijadikan kompos, vermi-kompos (pengomposan dengan cacing) atau dijadikan makanan ternak untuk mengembalikan nutirisi-nutrisi yang ada ke tanah. Hal ini menjamin bahwa bahan-bahan yang masih bisa didaur-ulang tidak terkontaminasi, yang juga merupakan kunci ekonomis dari suatu alternatif pemanfaatan sampah. Daur-ulang sampah menciptakan lebih banyak pekerjaan per ton sampah dibandingkan dengan kegiatan lain, dan menghasilkan suatu aliran material yang dapat mensuplai industri. Melalui proses dekomposisi terjadi proses daur ulang unsur hara secara alamiah. Hara yang terkandung dalam bahan atau benda-benda organik yang telah mati, dengan bantuan mikroba (jasad renik), seperti bakteri dan jamur, akan terurai menjadi hara yang lebih sederhana dengan bantuan manusia maka produk akhirnya adalah kompos (compost). Setiap bahan organik, bahan-bahan hayati yang telah mati, akan mengalami proses dekomposisi atau pelapukan. Daun-daun yang gugur ke tanah, batang atau ranting yang patah, bangkai hewan, kotoran hewan, sisa makanan, dan lain sebagainya, semuanya akan mengalami proses dekomposisi kemudian hancur menjadi seperti tanah berwarna coklat-kehitaman. Wujudnya semula tidak dikenal lagi. Melalui proses dekomposisi terjadi proses daur ulang unsur hara secara alamiah. Hara yang terkandung dalam bahan atau benda-benda organik yang telah mati, dengan bantuan mikroba (jasad renik), seperti bakteri dan jamur, akan terurai menjadi hara yang lebih sederhana dengan bantuan manusia maka produk akhirnya adalah kompos (compost). Pengomposan didefinisikan sebagai proses biokimiawi yang melibatkan jasad renik sebagai agensia (perantara) yang merombak bahan organik menjadi bahan yang mirip dengan humus. Hasil perombakan tersebut disebut kompos. Kompos biasanya dimanfaatkan sebagai pupuk dan pembenah tanah. Kompos dan pengomposan (composting) sudah dikenal sejak berabad-abad yang lalu. Berbagai sumber mencatat bahwa penggunaan kompos sebagai pupuk telah dimulai sejak 1000 tahun sebelum Nabi Musa. Tercatat juga bahwa pada zaman Kerajaan Babylonia dan kekaisaran China, kompos dan teknologi pengomposan sudah berkembang cukup pesat. Namun demikian, perkembangan teknologi industri telah menciptakan ketergantungan pertanian terhadap pupuk kimia buatan pabrik sehingga membuat orang melupakan kompos. Padahal kompos memiliki keunggulan-keunggulan lain yang tidak dapat digantikan oleh pupuk kimiawi, yaitu kompos mampu:
(1)Mengurangi kepekatan dan kepadatan tanah sehingga memudahkan perkembangan akar dan kemampuannya dalam penyerapan hara.
(2)Meningkatkan kemampuan tanah dalam mengikat air sehingga tanah dapat menyimpan air lebih ama dan mencegah terjadinya kekeringan pada tanah.
(3) Menahan erosi tanah sehingga mengurangi pencucian hara.(4)Menciptakan kondisi yang sesuai untuk pertumbuhan jasad penghuni tanah seperti cacing dan mikroba tanah yang sangat berguna bagi kesuburan tanah.
5.  Cara Pengolahan Sampah
Pengolahan sampah erat kaitannya dengan masyarakt karena dari sampah tersebut akan hidup mikroorganisme penyebab penyakit (bakteri, pathogen) jadi sampah harus betul-betul dapat diolah agar tidak menimbulkan masalah. Pengolahan sampah meliputi pengumpulan, pengangkutan, sampai pemusnahan. Adapun cara pengolahan sampah adalah sebagai berikut:
1.  Pengumpulan dan pengangkutan
Pengumpulan dan pengangkutan sampah adalah tanggung jawab masing-masing rumah tangga/ institusi penghasilan sampah harus membangun tempat pembuangan dan pengumpulan sampah, lalu diangkat ke TSP (tempat pembuangan sementara), dan akhirnya ke TPA (tempat pembuangan akhir).
2.  Pemusnahan dan pengolahan
Pemusnahan dan pengolahan sampah padat dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain:
a.  ditanab (landfill), yaitu membuat lubang didalam tanah kemudian di timbun dalam tanah.
b.  Dibakar (incineration), yaitu membakar sampah dalam incinerator.
c.  Dijadikan pupuk misalnya kotoran hewan dikumpulkan menjadi pupuk kompos.
       Berikut adalah salah satu contoh pengolahan sampah yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut :
·    Daur ulang Kaleng Bekas   
Anda tentu sering merasa pusing bagaimana memanfaatkan barang bekas, seperti kaleng susu, roti, atau yang lainnya. Anda tidak harus langsung membuangnya. Dengan sedikit kreativitas dan ketekunan, anda pun dapat membuat sesuatu yang lebih bermanfaat darinya. Anda pun dapat memanfaatkannya untuk dapat digunakan sebagai wadah pensil, tempat sampah, tempat cucian atau lainnya. Adapun bahan-bahan yang dibutuhkan adalah : kaleng bekas, cat berwarna putih, pensil atau pulpen, cat akrilik. Hal pertama yang harus anda siapkan adalah kaleng bekas sebagai bahan utama untuk dapat dimanfaatkan kembali. Ambil kaleng bekas, kemudian dicuci sampai bersih, baik bagian dalam maupun bagian luarnya. Hal ini dimaksudkan untuk menghilangkan kotoran, baik berupa bekas makanan, minyak atau pun debu yang menempel pada kaleng yang akan digunakan. Setelah kaleng dibersihkan, kemudian dikeringkan agar dapat dilakukan proses selanjutnya.
Setelah kaleng bersih dan kering, kemudian dilakukan proses pelapisan kaleng dengan menggunakan cat berwarna putih. Warna putih dipilih karena warna ini netral sehingga proses pengecatan warna selanjutnya akan lebih mudah dan hasilnya pun menjadi maksimal serta sekaligus untuk melapisi merk dari kaleng yang digunakan. Setelah kaleng dilapisi warna putih, kemudian dikeringkan dengan cara diangin-anginkan. Tahap selanjutnya adalah dengan melukis kaleng dengan menggunakan pensil atau pulpen. Pola gambar adalah sesuai dengan selera anda. Anda dapat membuat gambar hewan, bunga, pemandangan, tokoh kartun, angka, huruf, atau pola abstrak yang anda sukai. Setelah pola tergambar pada kaleng, anda dapat mengecatnya dengan menggunakan cat akrilik. Warna untuk tiap motif pun sesuai dengan kesukaan anda. Namun, bila anda mendaur ulang kaleng untuk anak anda, anda dapat menggunakan warna cerah dan ‘ngejreng’ karena anak-anak suka sekali bila barang mereka. Karena ini adalah proses daur ulang dan dan dibuat secara ‘handmade’ maka hasilnya pun spesial. Tidak ada yang sama. Ini adalah salah satu kelebihan membuat pola sendiri. Bila anda mengajak anak anda untuk mendaur ulang kaleng bekas di rumah, ini akan membantu merangsang kreativitas anak anda. Dan mereka pun akan bangga dengan hasil karya mereka sendiri. So, manfaatkan kaleng bekas di rumah anda. Dan anda pun dapat berkreasi dengannya sesuai kreatifitas dan kebutuhan yang anda butuhkan,

BAB 3
PENUTUP
1.  Kesimpulan
Sampah adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik / pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola dengan prosedur yang benar. Jenis-jenis sampah dapat dibagi menjadi 4 yaitu:
A. Berdasarkan sumbernya seperti
·    Sampah alam
·    Sampah manusia
·    Sampah konsumsi
B. Berdasarkan sifatnya, seperti:
·    Sampah organic (degradable)
·    Sampah anorganik (udegradable)
C.Berdasarkan bentuknya, seperti :
·    Sampah padat
·    Sampah cair
       Prinsip-prinsip yang bisa diterapkan dalam pengolahan sampah di kenal juga dengan nama 4 M yaitu,
·     Mengurangi
·     Menggunakan kembali
·     Mendaur ulang
·     Mengganti
       Cara pengolahan sampah dapat dimulai dari pengumpulan dan pengangkutan serta pemusnahan dan pengolahan.
2.  Saran
Cara pengendalian sampah yang paling sederhana adalah dengan menumbuhkan kesadaran dari dalam diri untuk tidak merusak lingkungan dengan sampah. Selain itu diperlukan juga control social budaya masyarkat untuk lebih menghargai lingkungan, walaupn kadang harus dihadapkan pada mitos tertentu. Peraturan yang tegas dari pemerintah juga sangat diharapkan karena jika tidak maka perusak lingkungan akan terus terjadi dan mengakibatkan bencana yang sangat besar seperti banjir yang disebabkan oleh ulah segelintir oknum pemerintah dan masyarakat dan akhirnya merugikan orang lain termasuk Negara ini.























DAFTAR PUSTAKA

              Alb
erts,B.et al.Biologi Molekuler Sel,Edisi ke dua,1994,Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama,Jakarta.
              Djamaludin, Sri Muniarti.Ed ke dua, 2008. Asdep Urusan Limbah Domestik dan Usaha Skala Kecil. Kementrian Negara Lingkungan Hidup. Jakarta
              Sri Wahyono, Firman L. Sahwan dan Feddy Suryanto.2003. Menyulap Sampah Menjadi Kompos Sistem Windrow Bergulir. Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lingkungan BPPT.Jakarta
             http://www.ilmusipil.com/sistem-sanitary-landfill yang diakses pada tanggal 10 Januari 2015 jam 14.30
             Sutan Rajasa. Kamus Ilmiah Populer.2002. Karya Utama, Surabaya     


















Lampiran
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyI7GwFWXFSEZoz55nILonCM2dI2RVKw56l-fCsCj2x2t2ryIolesiPzPib31U2vZeNZJl_5ut9z_DjsZo2rxujtWkwR8V_ca50NQ8ISoDMxILl9nenh7snhoIVzBVXxWs87TMs7cMq0Q/s1600/Foto0768.jpg



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUj5DIabRB2xJ9JoVRk9tbzPWf7ADLtHehphla8ApzNV4OKSLN9uSqCALDIFQzpX0CVQ-fqCM-Wa7ikd7Wh6VvG8_S-7zqe07mu92y5DUe_ZoHR_WuburGN-PrPKSyKZYNt8-vuhsQR70/s1600/IMG_20130316_164511.jpg



[1] Landfil adalah penimbunan sampah pada suatu lubang tanah, dan ini bukanlah metode yang berdiri sendiri. Karena dapat juga sistem campuran, yang disebabkan oleh air mengalir, menembus tempat ini, ketika air hujan berinfiltrasi ke permukaan landfill, dan ketika air ini mengalir keluar dari landfill akan membawa berbagai mineral dan zat organik dalam bentuk suspensi yang tak dapat dipisahkan.

Postingan populer dari blog ini

PROGRAM KERJA EKSTRA KULIKULER KIR PROGRAM KERJA EKSTRA KULIKULER KELOMPOK ILMIAH REMAJA ( KIR ) SMP I AL-HIKMAH JAKARTA SELATAN

A.    Pendahuluan Kegiatan ilmiah berupa penulisan, diskusi, penelitian, percobaan merupakan satu dari beberapa kegiatan yang dekat dengan aktivitas seorang pelajar dan telah diterapkan oleh kurikulum pemerintah Republik Indonesia. Aktivitas tersebut selain mampu menghasilkan suatu karya, kepekaan dan juga mampu membentuk perilaku serta cara berpikir yang kritis dan sistematis. Mengolah ketajaman akal dalam mencari alternatif penyelesaian suatu persoalan. Sejalan dengan itu semua, maka akan memberikan dampak positif bagi perkembangan diri pelajar. Semua itu bisa dijadikan pertimbangan dibentuknya suatu kelompok pelajar yang merumuskan kegiatan-kegiatannya dengan berpedoman pada prinsip ilmiah, berproses secara ilmiah hingga menghasilkan suatu karya ilmiah. Dan kelompok kegiatan yang dimaksud disalurkan melalui ekstrakurikuler Karya Ilmiah Remaja (KIR) untuk tingkat usia pelajar sekolah menengah Pertama (SMP). KIR adalah kelompok  remaja  yang melakukan serang...

Pesan Moral Tentang Perempuan Dibalik Film Joko Anwar

Oleh Adam Sufi Ibrahim Bagi para penyuka film horor dan penggemar Joko Anwar tentu tak akan melewatkan Perempuan Tanah Jahanam . Film yang telah tayang di bioskop Indonesia sejak 17 Oktober lalu ini berhasil ditonton oleh 500 ribu orang hanya dalam waktu empat hari saja. Perempuan Tanah Jahanam sendiri bercerita tentang seorang perempuan muda bernama Maya yang kembali dari kota ke desa tempat asalnya. Tanpa sepengetahuan Maya, penduduk di kampung halamannya ternyata telah mencarinya sejak lama untuk mengakhiri sebuah kutukan yang disebabkan oleh keluarga Maya. Diperankan oleh Tara Basro, Marissa Anita, Christine Hakim, dan Asmara Abigail, film ini memang mendapat banyak pujian dari pencinta film. Joko dinilai mampu menghadirkan film horor tanpa menghadirkan karakter hantu yang menyeramkan seperti film horor pada umumnya. Namun ada satu hal yang menarik perhatian aku (Adam) saat menyaksikan film ini. Yaitu hadirnya tokoh-tokoh perempuan yang sangat kuat dengan karakter yang berbeda-bed...

Olahraga yg bisa meningkatkan Fungsi Organ Vital Lo!

Oleh : Adam Sufi Ibrahim Manfaat berolahraga pada kehidupan seks yakni dapat meningkatkan energi, stamina, volume otot, membakar lemak, serta meningkatkan rasa percaya diri dan suasana hati. Menurut Journal of Sexual Medicine , olahraga rutin mampu meningkatkan fungsi seksual pada pria sekaligus menurunkan risiko disfungsi ereksi (impotensi). Dengan begitu, semua manfaat tadi akan membawa kualitas seks yang luar biasa dan Anda idam-idamkan. Berikut adalah beberapa olahraga bagi pria yang ampuh meningkatkan stamina dan membuat kondisi tubuh prima saat berhubungan seks. 1. Plank Gerakan plank sederhana bisa Anda lakukan dengan melakukan posisi awal push up , namun dengan siku sebagai tumpuan. Lalu, Anda hanya perlu menahan posisi ini dalam jangka waktu yang disesuaikan kemampuan lalu ditingkatkan secara bertahap. Manfaat plank yakni bisa membentuk stamina dan menguatkan seorang pria saat berhubungan seks, misalnya dalam posisi misionaris. Perubahan signifikan juga bisa Anda rasakan pa...